Bahaya Sering Terpapar Gadget

Halo Sobat Sehat! Seiring dengan kemajuan teknologi, gadget telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari kita. Mulai dari bekerja, berkomunikasi, hingga hiburan, semua bisa di lakukan melalui perangkat kecil yang praktis ini. Tapi, tahukah kamu, Sobat Sehat, bahwa penggunaan gadget yang berlebihan bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan tubuh kita, terutama pada mata dan postur tubuh?

Sering merasa matamu lelah setelah berjam-jam menatap layar ponsel atau laptop? Atau mungkin kamu sering merasakan nyeri pada leher dan punggung? Jangan anggap sepele, karena efek jangka panjang dari kebiasaan ini bisa memengaruhi kualitas hidup kita. Yuk, simak penjelasan lengkapnya supaya kita bisa lebih waspada dan menjaga kesehatan tubuh!

1. Kesehatan Mata Terganggu, Digital Eye Strain

Sobat Sehat, pernahkah kamu merasakan mata terasa perih, kering, atau kabur setelah lama menatap layar gadget? Itu adalah tanda dari masalah yang dikenal dengan Digital Eye Strain atau tekanan mata digital. Kondisi ini sering terjadi pada orang yang menghabiskan waktu berjam-jam di depan layar komputer, ponsel, atau tablet.

Gejala yang sering muncul antara lain,

• Mata kering dan perih, layar gadget menyebabkan kita sering mengedipkan mata lebih sedikit, yang menyebabkan mata menjadi kering.
• Pusing dan sakit kepala, ketegangan mata yang berlebihan bisa menyebabkan sakit kepala, terutama di area sekitar dahi dan pelipis.
• Penglihatan kabur, terlalu lama menatap layar tanpa beristirahat bisa membuat penglihatan menjadi kabur, bahkan setelah kamu berhenti sejenak.
• Kesulitan tidur, cahaya biru dari layar gadget dapat mengganggu ritme tidur tubuh kita, membuat kita sulit tidur nyenyak.

Untuk mengurangi risiko Digital Eye Strain, ada beberapa langkah yang bisa Sobat Sehat lakukan:

• Aturan 20-20-20, setiap 20 menit, alihkan pandangan dari layar gadget ke objek yang berjarak 6 meter (20 kaki) selama 20 detik. Ini bisa membantu mata beristirahat.
• Gunakan kacamata anti-radiasi, kacamata dengan lensa khusus dapat mengurangi paparan cahaya biru yang merugikan mata.
• Sesuaikan kecerahan layar, pastikan kecerahan layar gadget sesuai dengan pencahayaan di sekitar, sehingga mata tidak terbebani.

2. Postur Tubuh yang Buruk, Dampak Negatif pada Leher dan Punggung

Tak hanya mata yang terpengaruh, Sobat Sehat, postur tubuh kita juga bisa mengalami masalah serius akibat kebiasaan buruk saat menggunakan gadget. Coba perhatikan, seringkali kita duduk membungkuk atau menunduk terlalu lama saat memegang smartphone atau laptop. Ini menyebabkan tubuh kita dalam posisi yang kurang ideal, yang berakibat pada nyeri leher, punggung, bahkan sakit kepala.

Fenomena ini dikenal dengan istilah “Text Neck” atau leher tek tek, yang merujuk pada kondisi di mana leher dan punggung kita tegang akibat kebiasaan menunduk terus-menerus. Ketika kita membungkuk, berat kepala bertambah, dan otot-otot leher serta punggung kita tertekan. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa berakibat pada gangguan postur tubuh yang lebih serius seperti hernia diskus atau cedera pada tulang belakang.

Gejala yang umum dirasakan antara lain:

• Nyeri punggung bagian atas dan leher, terasa seperti ada ketegangan yang terus menerus di daerah punggung dan leher.
• Kaku pada otot leher dan bahu, otot-otot leher menjadi kaku dan sulit digerakkan.
• Sakit kepala, sering kali nyeri pada leher berlanjut hingga menjadi sakit kepala yang menjalar.

Lalu, bagaimana cara mengatasi masalah ini? Sobat Sehat, berikut beberapa tips yang bisa membantu kamu menjaga postur tubuh saat menggunakan gadget:

• Posisi duduk yang benar, pastikan punggungmu tegak dan bahu rileks. Hindari duduk membungkuk atau menunduk terlalu lama. Jika bekerja menggunakan komputer, pastikan monitor sejajar dengan mata, sehingga kamu tidak perlu menunduk.
• Gunakan kursi ergonomi, kursi dengan penyangga punggung yang baik dapat membantu menjaga postur tubuh tetap alami dan nyaman.
• Sering istirahat, setiap 30 menit, bangun dan lakukan peregangan ringan. Cobalah gerakkan leher dan bahu untuk mengurangi ketegangan otot.
• Latihan postur, latihan pernapasan dan yoga ringan bisa membantu memperbaiki postur tubuh dan mengurangi ketegangan.

3. Perawatan Kesehatan Mata dan Postur yang Tepat

Nah, Sobat Sehat, jika kamu sudah mulai merasakan gejala-gejala tersebut, jangan khawatir! Ada beberapa cara untuk mengatasinya, mulai dari perubahan kebiasaan hingga mendapatkan perawatan medis yang tepat.

Beberapa langkah yang bisa kamu coba diantaranya:

• Jaga jarak pandang, pastikan layar gadget tidak terlalu dekat dengan mata. Usahakan agar posisi layar sejajar dengan mata dan sekitar 50-70 cm dari wajahmu.
• Atur pencahayaan, gunakan pencahayaan yang cukup, jangan terlalu terang atau redup. Pencahayaan yang baik akan mengurangi ketegangan pada mata.
• Gunakan pelindung mata, lensa anti-radiasi dan filter cahaya biru bisa membantu mengurangi dampak negatif pada mata.

Namun, jika masalah mata atau postur tubuh semakin mengganggu, saatnya untuk berkonsultasi dengan dokter.

4. Kenapa Memilih Klinik Pratama Ratnasari Sehat RSa?

Sobat Sehat, Klinik Pratama Ratnasari Sehat RSa hadir dengan pelayanan yang lengkap dan terakreditasi Paripurna. Kami memiliki tenaga medis berpengalaman yang siap membantu memeriksa dan menangani masalah kesehatan yang kamu alami, baik itu gangguan mata maupun masalah postur tubuh.

Berikut beberapa layanan unggulan yang bisa Sobat Sehat nikmati di RSa:

• Konsultasi kesehatan mata, pemeriksaan mata secara menyeluruh, dari deteksi dini masalah mata hingga solusi terbaik untuk mengurangi dampak paparan layar gadget.
• Konsultasi kesehatan postur, layanan terapi fisik dan latihan untuk memperbaiki postur tubuh serta mengatasi masalah leher dan punggung.
• Fasilitas lengkap, kami dilengkapi dengan peralatan medis modern dan fasilitas yang nyaman, sehingga Sobat Sehat bisa merasa lebih tenang saat berobat.

Jadi, Sobat Sehat, jangan tunggu sampai masalah mata atau postur tubuh menjadi lebih serius. Segera kunjungi Klinik Pratama Ratnasari Sehat RSa dan dapatkan layanan kesehatan terbaik untukmu!

baca juga :Kenali Gejala Awal Diabetes Pada Anak dan Remaja